1. Revolusi quantum memungkinkan manusia membuat materi-materi baru non alamiah dengan kekuatan dan sifat-sifat ang lebih baik dibanding materi alamiah. 2. Revolusi komputer memungkinkan manusia mengerti bagaimana sesungguhnya otak manusia bekerja sehingga dirancang robot yang dapat melakukan aktivitas seperti manusia. 3. Revolusi biomolekuler memungkinkan manusia untuk mengerti mekanisme dalam kehidupan ini. Yang termasuk ke dalam revolusi biomolekuler ini adalah trans-genik, rekayasa genetika maupun teknologi kloning.
Dalam Surat Al-’Alaq ayat 1 disebutkan bahwa manusia diwajibkan iqro’, tetapi pengertiannya tidak hanya iqro’ (membaca) saja melainkan juga melihat, observasi dan meneliti segala sesuatu yang ada di bumi ini. Dari surat Al-’Alaq ayat 1 menjelaskan bagaimana cara menuntut ilmu, yaitu dengan keyakinan “bismirobbik al-ladzi khalaq”. Artinya dengan menyebut (tidak lupa) dengan Allah yang menciptakan alam ini. Dengan demikian, tidak ada keterpisahan antara iulmu poengetahuan dengan agama.
Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang berisi dan cocok dengan teori saintifik. Misalnya dalam surat Al-Jatsiyah ayat 13, yang artinya “ Dia telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”. Selain ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah, juga banyak yang berisi dorongan kepada umat Islam untuk mencari ilmu pengetahuan. Beberapa diantara hadits tersebut adalah - Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim - Carilah ilmu walau ke negeri cina Jadi peranan Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memberikan wawasan serta dorongan yang aktif terhadap para penuntut ilmu.
1. Kubu Agama memulai dengan membuka tabir burhan qur’ani dan sunni 2. Kubu Umum memulai dengan berpegangan pada burhan insani dan alami 3. Kubu Islami berpikir secara terpadu yaitu melalui pendekatan burhan qur’ani, sunni, dan kauni secara simultan dan utuh (komprehensif).
1. ‘Ilm al-yaqin “Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin” (At-Takatsur ayat 5) 2. ‘Ain al-yaqin “dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yakin” (At-Takatsur ayat 7) 3. Haqq al-yaqin “dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar kebenaran yang diyakini” (Al-Haqqah ayat 51)
Persoalan epistimologi ilmu agama dan ilmu umum harus dilihat sebagai al-hisab al-khitami ‘evaluasi akhir’, dimana ini merupakan tradisi ilmiah untuk mencatat segala pesan, dinamika, dan gerak laju peradaban umat Islam (Legacy of Islam). Dalam kenyataannya, pada paruh pertama millenium kedua, kau muslimin mampu menguasai dunia sedangkan pada paruh kedua millenium kedua, kendali dunia beralih ke pihak Barat, dimana mereka mulkai bangkit dari kegelapannya menuju cahaya, dari kemandekan menuju pembebasan, dan dari puritanisme menuju progresivitas. Menurut Prof. Fuat Sezgin, selaku penulis buku Geschicte des Arabischen Schrifttums, ia menemukan bahwa tidak sedikit karya ilmuwan muslim yang dibajak dengan menyalinnya dan membubuhkan nama penyalin itu sendiri sebagai ganti nama penulis aslinya. Konsekuensi Clash of Civilization yang diungkapkan oleh Samuel Huntington menyatakan bahwa “yang bertahan adalah yang paling berkualitas, bukan yang paling kuat (adikuasa)”. Teori “yang bertahan adalah yang paling kuat” merupakan hukum rimba, sedangkan teori “yang bertahan adalah yang paling berkualitas” merupakan hukum insani. Samuel Huntington juga meyakinkan bahwa kaum muslim dapat saja kembali seperti zaman keemasannya dulu kecuali kalau mereka mau kembali memahami hakekat kehidupan dalam Islam atau mempelajari ilmu yang dianjurkan dan dimiliki oleh agamanya. Banyak sekali tulisan-tulisan atau pernyataan-pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka mencoba merekonstruksi paradigma keterpaduan iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan Islam dalam perspektif Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Bahkan menurut Baiquni, menyatakan bahwa sains atau ilmu pengetahuan merupakn himpunan rasionalitas kolektif insani yang diperoleh melalui suatu penalaran dengan akal sehat dan penelaahan dengan pikiran yang kritis terhadap data pengukuran yang dihimpun dari serangkaian pengamatan pada alam nyata (al-kaun) di sekeliling kita yang dibimbing lewat Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Secara singkat dapat diartikan bahwa sains yang dikuasai manusia dijadikan sebagai sumber teknologi bagi kesaejahteraannya dalam memanfaatkan lingkungannya yang dikelolanya dengan baik hingga pantas disebut khalifah Allah fi al-ardhi.
A. Pengertian, tujuan dan manfaat takhrij hadits Secara bahasa takhrij berasal dari kata kharraja, yukharriju, yang memiliki beberapa arti, yaitu al-istinbath (mengeluarkan dari sumbernya. Selain itu juga berarti at-tadrib (latihan) dan at-taufih (pengarahan, menjelaskan duduk persoalan). Secara terminologis, men-takhrij berarti melakukan dua hal, yaitu : pertama, berusaha menemukan para penulis hadits itu sendiri dengan rangklaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka. Kedua, memberikan penilaian kualitas hadits. Tujuan pokok men-takhrij hadits adalah : mengetahui sumber asal hadits yang di-takhrij dan juga untuk mengetahui keadaan hadits tersebut yang berkaitan dengan maqbul dan mardud-nya. Sementara untuk kegunaan takhrij hadits adalah 1. dapat mengetahui keadaan hadits sebagaimana yang dikehendaki atau yang ingin dicapai pada tujuan pokoknya. 2. dapat mengetahui keadaan sanad hadits dan silsilahnya berapapun banyaknya. 3. dapat meningkatkan kualitas hadist. 4. dapat mengetahui pandangan para ulama terhadap ke-shahih-an suatu hadits. 5. dapat membedakan mana para pe-rawi yang ditinggalkan atau yang dipakai. 6. dapat menetapkan sesuatu hadits yang dipandang mubham menjadi tidak mubham karena ditemukannya beberapa jalan sanad, atau sebaliknya. 7. dapat menetapkan muttashil kepada hadits yang diriwayatkan dengan menggunakan adat at-tahamul wa al-ada' (kata-kata yang dipakai dalam penerimaan dan periwayatan hadits) dengan 'an'anah (kata-kata 'an/dari). 8. dapat memastikan idenditas para pe-rawi. B. Sejarah takhrij Kegiatan men-takhrij hadits ini muncul dan diperlukan pada masa ulama mutaakhirin, yang sebelumnya tidak pernah dibicarakan dan diperlukan. Adanya pemikiran tentang takhrij ini muncul dan diperlukan ketika para ulama merasa mendapat kesulitan untuk merujukkan hadits yang tersebar pada berbagai kitab dengan berbagai disiplin ilmu yang bermacam-macam. Para ulama mengeluarkan hadits-hadits yang dikutip kitab-kitab lain, dengan merujukkan kepada sumber-nya yang didalamnya juga dibicarakan kualitas-kualitas ke-shahih-annya, dimana perkembangan ini banyak muncul kitab-kitab takhrij. Tetapi pada saat itu kitab-kitab takhrij hanya berupa mahthuthah (manuskrip saja). Pada saat itu, menurut ath-Thahhan, kitab yang paling bvaik adalah kitab karya al-Zaila'i yang berjudul Nash bar Rayah li Ahadits al-Hidayah, yang didalam kitab itu dijelaskan cara men-takhrij hadits yaitu : ♦disebutkannya nash hadits yang terdapat dalaam kitab al-Hidayah (kitab yang di-takhrij-nya,karya al-Marginani) ♦disebutkan siapa saja dari penyusun kitab-kitab hadits yang dinilai sebagai sumber utama dari hadist yang telah diriwayatkannya, dengan menyebutkan sanad-nya secara lengkap ♦disebutkan hadits-hadits yang memperkuat hadits dimaksud, disertai dengan menyebutkan pe-rawi-nya ♦jika terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama, dikemukakannya hadits-hadits yang dapat dijadikan pegangan bagi pihak yang berselisih C. Cara men-takhrij hadits Ada lima cara untuk men-takhrij hadits yaitu : 1. Men-takhrij melalui pengenalan nama sahabat pe-rawi Ini hanya bisa dilakukan apabila telah diketahui nama sahabat yang meriwayatkan hadits tersebut dan apabila nama sahabat telah diketahui maka pen-takhrij-an dapat dilakukan dengan bantuan kitab : ●Al-Masanid, yaitu semacam kitab yang disusun berdasarkan nama-nama sahabat yang meriwayatkannya. Susunan nama-nama sahabat daklam kitab ini tidaklah sama, ada yang disusun secara alfabetis, ada yang berdasarkan kelompok urutan waktu masuk Islam atau keutamaan sahabat dan ada juga yang berdasarkan keutamaan kabilah atau kota. Musnad yang cukup terkenal adalah karya Ahmad bin Hanbal, Abu Bakr Abdullah bin az-Zubair al-Humaidi, dan Abu Daud Sulaiman bin Daud ath-Thayalisi. ●Al-Ma'ajim (kitab-kitab al-Mu'jam) merupakan kitab-kitab hadits yang disusun berdasarkan musnad sahabat, guru (suyukh) atau negeri-negeri tertentu.Yang paling terkenal adalah karya Abu al-Qosim Sulaiman bin ath-Thabrani dan karya Abu Ya'la Ahmad bin Ali al-Maushuli. ●Kitab-kitab al-Athraf merupakan jamak dari ath-tharf (sisi atau bagian) maka kata ath-tharf al-Hadits berarti bagian dari matan yang menunjukkan sisanya. Pda kitab-kitab ini penyusun menyebutkan sebagian dari matan hadits dengan menyebutkan sanad-nya, baik secara lengkap atau tidak. Umunya disusun berdasarkan nama-nama sahabat secara alfabetis dan ada juga alfabetis berdasarkan kata awal dari matan haditsnya. Penulis kitab athraf antara lain Abu Mas'ud Ibrahim bin Muhammad ad-Dimasqi, Ibn 'Asakir, Abu al-Hajjaj Yusuf Abdurrahman al-Mizzi, Abd al-Mugni an-Nablusi. 2. Men-takhrij melalui pengenalan awal lafazh pada matan Dengan mengenal awal matan hadits maka hadits dapat di-takhrij dengan bantuan kitab-kitab haditsyang dapat menunjuk kepada sumbernya. Kitab-kitab itu adalah ●Kitab yang memuat hadits-hadits yang banyak dikenal orang (al-musytaharah) maksudnya adalah hadits-hadits yang banyak beredar di masyarakat, baik itu Shahih, Hasan, atau Dha'if bahkan Maudhu'. Kitab itu antara lain Ad-Durar alo-Muntatsyirah fi al-Ahadits al-Musythaharah karya as-Suyuthi, at-Tadzkierah fiu al-Ahadits al-Musytaharah karya Badr ad-Din Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi. ●Kitab hadits yang matan-nya disusun secara alfabetis kitab ini bverisi hadits-hadits yang diambil dari beberapa kitab yang disusun secara alfabetis dengan membuang sanad-nya, tetapi ditunjukkan juga sumber utamanya yang memuat sanad secara lengkap.Pda kitab ini identitas sanad hanya dalam wujud huruf singkatan. Salah satu yang terkenal adalah karya as-Suyuthi. ●Kitab-kitab kunci dan daftar isi kitab hadits tertentu Sistem penyusunan kitab ini adalah secara alfabetis, ytaitu potongan hadits dari shahih bukhari dan muslim disusun dan diberi keterangan seperlunya tentang isi kitab/bab, nomor urut bab, jilid dan halamannya. 3. Men-takhrij melalui pengenalan kata-kata yang tidak banyak beredar dalam pembicaraan Alat yang dipakai adalah al-Mu'jam al-Mufharas li Alfazh al-Hadits an-Nabawioleh AJ Wensink yang diterjemahkan kedalam bahasa Arab oleh Muhammad Fuad Abd al-Baqi, yang merujuk pada sembilan kitab hadits induk.Salah satu petunjuk penting adalah bahwa sumber yang dijadikan rujukan diberi kode dengan : Ø®(al-Bukhari), Ù… (Muslim), dll. 4. Men-takhrij melalui pengenalan topik yang terkandung dalam matan hadits Cara ini dapat dipakai oleh mereka yang banyak menguasaio matan hadits dan kandungannya. Ada tiga bagian yang penting yaitu kitab yang memuat seluruh bab dan topik ilmu agama, kitab yang banyak memuat bab atautopik tetapi tidak mencakup seluruh bab secara lengkap dan kitab yang hanya membahas bab atau topik yang khusus. 5. Men-takhrij melalui pengamatan terhadap ciri-ciri tertentu pada matan atau sanad Melihat cirri-ciri tertentu dalam matan maupun sanad-nya maka akan ditemukan hadits itu berasal. Cirri-ciri yang dimaksud adalah cirri-ciri maudhu', cirri-ciri ghadits qudsi, cirri-ciri dalam periwayatan dengan silsilah sanad tertentu, dll. DAFTAR PUSTAKA Drs. Utangf Ranuwijaya, M.A.1996.Ilmu Hadits. Jakarta:Gaya Media Pratama Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy.2001.Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits.Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra
Al-Qur'anul karim adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan, kisah-kisah, filsafah, peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara hidup manusia, baik sebagai makhluk individu ataupun sebagai makhluk sosial, sehingga berbahagia hidup di dunia dan akhirat. Al-Qur'anul Karim dalam menerangkan hal-hal tersebut diatas, ada yang dikemukakan secara terperinci, seperti yang berhubungan dengan hukum perkawinan, hukum warisan, dan sebagainya, dan ada pula yang yang dikemukakan secara umum dan garis besarnya saja, yang diterangkan secara umum dan garis besarnya ini ada yang diperinci dan dijelaskan oleh hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dan ada yang diserahkan kepada kaum muslimin sendiri merincinya sesuai dengan keperluan suatu kelompok manusia, keadaan, masa dan tempat, seperti dalam masalah kenegaraan. Al-Qur'an mengemukakan "prinsip musyawarah" adanya suatu badan yang mewakili rakyat, keharusan berlaku adil dan sebagainya. Disamping agama Islam membuka pintu ijtihad bagi kaum muslimin dalam hal yang diterangkan oleh Al-Qur'an dan hadits secara qath'i (tegas). Pembukaan pintu ijtihad inilah yang memungkinkan manusia memberi komentar, memberi keterangan dan mengeluarkan pendapat tentang hal yang tidak disebut atau yang masih umum dan belum terperinci dikemukakan oleh Al-Qur'an. Nabi Muhammad SAW sendiri beserta sahabat-sahabat beliau adalah orang-orang yang menjadi pelopor dalam hal ini, kemudian diikuti oleh para tabi'ien, para tabi'it tabi'ien dan generasi-generasi yang tumbuh dan hidup pada masa-masa berikutnya. Allah telah berfirman dalam surat Al-Hijr ayat 9 :
Artinya:”Sesungguhnya Kami lah yang telah menurunkan Al-Qur’an, dan sesugguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. Dari situ dapat dilihat bahwa sejak Rasulullah wafat pun Allah akan tetap menjaga kemurnian Al-Qur’an baik lewat para sahabat, tabi’it,tabi’it tabi’ien, maupun kita sendiri sebagai khalifatullah fil ardhi. Allah juga berfirman bahwa Artinya :”Tidaklah mungkin Al-Qur’an dibuat-buat oleh selain Alah;akan tetapi (Al-Qur’an itu)membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjelaska hukum-hukum yang telah ditetapkanya, dan tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan)dari Tuhan semesta alam. Dari firrman Allah diatas dapat diketahui bahwa Al-Qur’an aalah sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.Dan sampai kapanpun Al-Qur’an akan tetap terpelihara kemurniannya.
Kita sebagai umat muslim tentunya kita sudah memahami bahwa Allah menciptakan manusia adalah makhluk yang sempurna. Dari hal itu tentunya sebagai pendidik kita mempunyai independensi dalam arti bahwa manusia mempunyai sifat ingin terus berkembang dan kita sebagai umat Islam memiliki mkebebasan berkehendak melakukan sesuatu. Disamping itu emosi dapat dikatakan sebagai energi dan semangat yang palinh kuat dan dapat memberikan kekuatan intuitif. Emosi membuat kita menjadi jujur, kreatif, saling mempercayai, paduan nurani serta menuntun pada hal-hal yang tidak terduga. Dari uraian diatas, pengoptimalisasian unsur intelegensi, kondisi emosi dan motivasiperlu dilakukan langkah-lankah yang praktis, antara lain : 1. Mampu membangun suasana yang menggairahkan Suasana disini adalah bahwa pendidik dan peserta didik harus memiliki ikatan batin, dimana pendidik harus memahami kekuatan terpendam dari peserta didik yang kadang sering terlupakan yang antara lain berupa niat. Emosi siswa harus terjaga, dimana kita harus mengetahui bahwa dengan memisahkan emosi dari logika dan pemikiran dalam kelas, kita telah menyederhanakan managemen sekolah dan evaluasi, tetapi kita juga telah memisahkan dua sisi pada sebuah koin dan akibatnya akan kehilangan satu hal yang penting. Ketrampilan belajar untuk belajar juga harus dipahami oleh guru, baik itu berupa gaya belajar, kondisi siswa maupun cara mengolah informasi. 2. Mengubah menjadi lingkungan yang mendukung Perancangan pengajaran yang dinamis dan pengunaan fasilitrasi secara tepat,tegas, dan luwes sangat diperlukan. Dimana dari situ akan dapat menciptakan suatu stategi berpikir sehinga komunikasi yang terjadi akan menghasilkan hasil yang optimal. 3. Berani mengambil resiko karena petualangan dalam belajar sesuatu yang baru akan mendapat resiko diluar kenyamanan siswa 4. Memberikan keteladanan yang akan membangun hubungan, memperbaiki kredibilitas dan dapat meningkatkan pengaruh
Intelegensi Intelegensi dianggap sebagai suatu norma yang ditentukan secara statistis. Banyak orang menganggap bahwa intelegensi adalah apa yang diukur oleh suatu tes intelegensi. Mencapai prestasi yang lebih rendah yang tidak disebabkan oleh faktor intelektual, sekarang banyak dianggap disebabkan oleh apa yang disebut ketakutan akan gagal (Hermans,1971). Ia juga mengemukakan bahwa kegagalan peserta didik pada saat ini adalah banyak berhubungan dengan situasi pengajaran, maupun situasi hidup secara keseluruhan. Sehingga ketakutan akan kegagalan ini akan menyebabkan kapasitas intelektual peserta didik tidak bekerja secara optimal. Intelegensi menurut Wechseler adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan seseorang untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Pada umumnya intelegensi yang "normal" yang biasa dipakai oleh kebanyakan orang menjadi cara berpikir dan berkata yang sesuai sedangkan kreativitas sering diabaikan padahal dengan kretivitas, peserta didik akan mampu mengembangkan emansepasi dirinya. Jadi yang perlu diperhatikan bahwa kecerdasan belum tentu menjamin keberhasilan di sekolah, tetapi tidak kita pungkiri bahwa setidaknya kecerdasan akan sedikit banyak membantu dalam memperoleh kesuksesan di sekolah. Motivasi Motivasi yang sering kita kenal adalah motivasi yang bersifat konstruktif, padahal tidak selamanya motivasi itu akan membantu menuju keberhasilan, ada juga motivasi yang bersifat destruktif. Bagi peserta didik pemberian motivasi tidak hanya sekadar menambah rewards tetapi yang dibutuhkan oleh peserta didik adalah motivasi yang bersifat batiniah. Keluarga sangat berperan sangat penting, dimana keluarga akan membentuk kepribadian seseorang. Pemberian motivasi sedikit banyak akan memberikan nilai tersendiri bagi peserta didik. Pemberian motivasi harus sesuai dengan tingkat kebutuhannya agar motivasi itu dapat digunakan sepenuhnya oleh peserta didik. Kondisi Emosi Emosi dalam diri manusia identik dengan marah, sedih, takut, bahagia, malu, cinta, yang itu menjadi titik tolak bagi nuansa kehidupan. Tepi luar dari lingkaran emosi adalah terisi oleh suasana hati yang secara teknis lebih tersembunyi dan berlangsung lebih lama dari yang selama ini kita kenal. Di luar suasana hati itu terdapat kesiapan untuk memunculkan emosi tertentu yang membuat peserta didik menjadi murung, takut ataupun bergembira. Peserta didik yang memiliki proporsi lebih untuk pikiran yang emosional biasanya memiliki respon yang cepat tetapi kadang ceroboh terhadap apa yang dilakukannya. Disamping itu mereka juga lebih mementingkan perasaannya daripada pemikirannya. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa peran emosi pada peserta didik dalam mempengaruhi proses belajar adalah peserta didik harus mampu mengendalikan, mengelola sampai mengungkapkan perasaannya; mampu mengidentifikasi setiap permasalahan serta mampu membedakan penggunaan antara perasaan dengan pemikiran sehingga proses beljarpun akan terjadi secara menyeluruh dan nantinya akan mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Teori Gestalt Isi -Penyatuan persepsi dari berbagai macam obyek yang diamati dimana obyek yang direspons berisi sejumlah stimulus yang terbanyak -Tendensi yang kuat untuk menambah atau mengisi baik pengalaman maupun pengetahuan Peran Pendidik Mengarahkan dan memberikan pengetahuan sesuai dengan tingkat perkembangan Contoh Penerapan Dalam tingkat yang rendah diberikan pengetahua secara garis besar dari suatu kesatuan yang utuh. Tingkat yang lebih tingi, kesatuan diberikandengan konsep-konsep yang lebih mendalam. Dan seterusnya sampai kesatuan itumenjadi kesatuan-kesatuan yang lebih mendalam lagi. Evaluasi/Kritik Peseta didik dianggap sebagai suatu yang dalam setiap perkembangannya harus terus diberi dan diberi, padahal secara alamiah otak bekerja secara aktif bukannya pasif.
Teori Quantum Teaching
Isi Memudahkan segala hal dengan merujuk kepada implementasi strategi yang menyingkirkan hambatan belajar, mengembalikan proses belajar ke keadaan yang mudah dan alami Peran Pendidik Sebagai fasilitator sehingga mampu mengorkestrasi setiap kesuksesan peserta didikbaik melalui konteks maupun isinya Contoh Penerapan Interaksi antara nguru dan siswa adalah kegiatan full contact yaitu segalanya berbicara dan bertujuan Evaluasi/Kritik Selama ini hak mengajar hanya sebatas hak yang diberikan oleh Departeman Pendidikan dan bukan oleh siswa dan apabila itu telah terjadi tetapi belum semuanya bertujuan
Pendekatan Islam
Isi Pengoptimalisasian diri sesuai dengan fitrahnya berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah, dimana ilmu, iman, dan amal akan berjalan bersama sehingga akan menjadi manusia seutuhnya sebagai khalifatullah fil ardhi Peran Pendidik Mendayagunakan seluruh potensi baik berupa aqidah, syariah maupun akhlak sehingga peserta didik akan mempunyai integritas yang tinggi sehinga tidak akan gentar menghadapi setiap permasalahan Contoh Penerapan - Masuknya unsur-unsur Islam dalam setiap kegiatan yang semuanya itu adalah ibadah - Dijadikannya hal-hal pokok dalam Islam sebagai suatu kurikulum yang wajib dipelajari dalam berbagai lembaga pendidikan, khususnya pondok-pondok pesantren dan madrasah Evaluasi/Kritik - Masyarakat kebanyakan menganggap bahwa ilmu-ilmu yang islami hanya dapat diperoleh di pondok pesantren saja tetapi kenyataannya tidak , padahal dimana kita berada kita dapat belajar ilmu-ilmu yang islami -Tidak boleh dipungkiri bahwa pemahaman tiap-tiap orang tentu berbeda, maka ketika kita sebagai pendidik maupun peserta didik lupa akan Allah maka Allah pun akan melupakannya
Kita tentunya tahu bahwa manusia tidak lahir dengan kepala yang kosong, tetapi pada waktu lahir pun otak sudah berisi yang emungkinkan untuk belajar dari lingkungan. Sejak lahir manusia telah mengalami pengalaman-pengalaman fisika. Dengan isi otak dari lahir ditambah dengan pengalaman yang didapat maka akan terbentuk prakonsepsi, dimana dengan catatan bahwa prakonsepsi itu belum tentu benar. Siswa masuk kelas dengan prakonsepsi yang cukup banyak tetapi kadang kebanyakan guru tidak menyadari prakonsepsi siswa. Guru banyak mengajarkan konsep, dan menganggap bahwa siswa masih belum mengenal konsep tersebut. Memang kadang ada siswa yang mampu memahami konsep itu dan mampu menerapkannya dalam berbagai model soal tetapi kebenyakan siswa menganggap bahwa ilmu fisika itu sulit untuk dipelajari. Ada juga yang hanya mampu memehami sedikit konsep sehingga apabila diberi soal yang sedikit menyimpang, sehingga miskonsepsi pun muncul sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa itu pun tidak paham. Dari dari sedikit uraian masalah diatas maka peran psikologi pendidikan sangatlah penting karena psikologi pendidikan banyak menguraikan tentang teori-teori belajar sehingga kita dapat memilih dengan menggunakan metode apa kita akan mengajar sehingga siswa mampu memahami konsep yang ada.
I. PENDAHULUAN Filsafat sering dikatakan sebagai pangkal ilmu pengetahuan. Munculnya filsafat etika menurut Imanuel Kant adalah sebagai jawaban atas pertanyaan: Apakah yang boleh kita lakukan? Memang etika sering diistilahkan dengan ajaran moral,tapi sebenarnya adalah berbeda. Ajarean moral maksudnya adalah ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindakagar ia menjadi manusia yang baik. Sedangkan etila merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral. Jadi etika mempunyai kurang dal lebihnya dari ajaran moral. Kurangnya karena etila tidak berwenang untuk menetapkan apa yang boleh atau ntidak kita lakukan. Lebih, karena etilka berusaha untuk mengerti atas dasar apa/mengapa kita harus hidup menurut norma-norma tertentu. Sebenarnya etika merupakan salah satu cabang dari aksiologi yang mempelajari tentang masalah baik atau buruk. Etika baru dapat dilatakan sebagi suatu disiplin ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik atau buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat yang seringkali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sisremaris dan metodis. Objek yang dipelajari dalam etika adalah tingkah laku arau perbuatan manusia yang itu menjadi obyek material. Sedangkan obyek formalnya adalah kebaikan dan keburukan, bermoral atau tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tingkah laku moral dapat diketahui dari tiga macam pendekatan/metode, yaitu 1.Etika Deskriptif merupakan cara pelukisan tingkah laku moral dalam arti luas. Etika deskriptif ini mempelajari moralitas yang terdapat pada individu, kebudayaan, atau sub kultur tertentu. Oleh karena itu ertika deskriptif adalah netral karena hanya paparan bukan memberikan penilaian. 2. Etika Normatif merupakan sistem-sistem yang dimaksudkan untuk memberikan petunjuk atau penuntun dalam menga,mbil keputusan yang menyangkut baik atau buruk. Etika ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Etika umum yang menekankan pada tema-tema umum. b. Etika khusus/etika terapan, penerapan prinsip-prinsip umum kedalam perilaku manusia yang khusus. 3.Metaetika merupakan kajian etika yang ditujukan pada ungkapan-ungkapan etis. Metaetika iini menganalisis logika perbuatan dengan kaitan dengan baik atau buruk. Selain itu ada pendekatan dalam mengetahiu etika yaitu dengan pendekatan kritis. Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran melainkan memeriksa kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma-norma dan pandangan moral secara kritis. Etika menuntut pertanggungjawaban dan mau menyingkapkan kerancuan. Etika tidak membiarkan pendapat-pendapat moral begitu saja melainkan menuntut agar pendapat-pendapat moral yang dikemukakan dipertanggungjawabkan. Etika berusaha untuk menjernihkan permasalahan moral. Permasalahan moral ada karena manusia itu bebas. Kebebasan yang seperti apa? Akar kebebasan merupakan kemampuan manusia untuk menentukan diorinya sendiri. Ini sering disebut segi eksistensial. Kebebasan itu terungkap dan mencapai realitasnya yang sepenuhnya dalam tindakan yang berakar dalam kebebasan batin tetapi terwujud dalam dimensi lahiriah. Tetapi, kebebasan eksistensial ini hanya dapat bergerak sejauh manusia lain tidak menghalang-halanginya. Dalam kebebasan, yang sering dipakai adalah etika normative, dimana etika normative meliputi etika wahyu, etika peraturan, dan etika situasi. Etika wahyu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kuat kepada kita., tetapi kita tetap harus menggunakan akal dan budi kita untuk memahami apa yang dituntut dari kita secara moral. Untuk etika peraturan merupakan etika yang melihat hakikat moralitas dalam ketaatan terhadap sejumlah peraturan. Banyak dari isi peraturan itu bagi kita masuk akal dan kita akui sebagai kewajiban moral. Maka masalah etika peraturan bukan pertama-tama isinya melainkan paham yang mendasarinya. Menurut etika peraturan, moralitas manusia tidak lebih daripada mengetahui peraturan-peraturan moral itu dan hidup sesuai dengannya. Sementara untuk etika situasi merupakan sebuah pendekatan dan teori dalam etika yang sangat dipengaruhi oleh filsafat eksistensialisme edan personalisme.Etika situasi menegaskan bahwa setiap orang dan setiap situasi adalah unik, maka tanggung jawab kita tedrhadapnya tidak dapat disalurkan melalui norma-norma dan peraturan-peraturan moral yang umum. Ada beberapa aliran dalam etika, yaitu: 1. Hedonisme Etis Aliran ini bertolak dari anggapan bahwa manusia hendaknya hidup sedemikian rupa sehingga ia dapat semakin bahagia. Yang khas dari hedonisme adalah anggapan bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari perasaan-perasaan menyenangkan sebanyak mungkin dan sedapat-dapatnya menghindari perasaan-perasaan yang tidak enak. 2. Etika Pengembangan Diri Orang hanya dapat menjadi manusia yang utuh kalau nilai jasmani dan rohani telah tercukupi dengan baik, baik itu nilai-nilai kebenaran dan pengetahuan, kesosialan, tanggung jawab moral, eststis maupun religius. Suatui usaha sangat berharga untuk menyusun nilai-nilai dan menjelaskan makna bagi manusia yang menurut Max Scheler adalah dengan etika. 3. Utilitarisme Utilitarisme sering dianggap sebagai etika sukses yaitu etika yang menilai kebaikan orang dari apakah perbuatannya menghasilkan sesuatu yang baik atau tidak. Etika sukses ini merupakan penyelewengan dari etika yang sebenarnya karana mutu atau kualitas moral suatu tindakan tidak tergantung pada apakah tujuannya mencapai tujuan atau tidak. II. PEMBAHASAN Batasan secara umum dari pendidikan adalah merupakan suatu usaha sadar, sengaja dan bertanggungjawab yang dilakukan pendidik terhadap anak didik ke taraf yang lebih maju. Jadi inti dari pendidikan adalah sebuah proses transformasi dari tidak tahu menjadi tahu dalam menangkap realitas yang ada. Manusia telah diberi kesempurnaan oleh Allah sehingga manusia mempunyai alat untuk menengkap realitas yaitu dengan Indera. Indera menjadi alat yang penting bagi manusia untuk mengetahui, namun indera hanya semata-mata tidak dapat dijadikan andalan bagi terwujudnya pengetahuan yang benar. Memang tidak bisa dipungkiri kemempuan maupun kepekaan indera akan mempengarihi kualitas maupun kuantitas tangkapan. Naluri. Naluri pada dasarnya merupakan kekuatan untuk untuk mempertahankan hidup dan melangsungkan kehidupan biologis kemakhlukan. Manusia sebagai makhluh "mulia" tidak cukup hidup dengan nalurinya, karena kehiodupannya bukan hanya sekadar "terlempar kedalam jurang nasib tak bertolak", namun harus menggunakan kekuatan yang lainnya. Hidup manusia adalah bertugas mengembangkan bahkan kalau perlu menguibah nasibnya. Menurut Sigmund Freud, naluri merupakan representasi psikologis bawaan dari keadaan tegang dan terangsang (eksitasi) pada tubuh yang diakibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan tubuh. Naluri akan menghimpun sejumlah energi psikis apabila suatu kebutuhan muncul, kemudian naluri akan mendorong individu untuk bertindak kearah pemuas kebutuhan. Rasio. Rasio menjadi kekuatan yang penting yang memiliki kemampuan untukmemahami hukum alam yag kemidian dikembangkan menjadi logika yang seacra prinsip menyebutkan bahwa kwsimpulan dapat diambli berdasarkan alasan yang kuat. Imajinasi. Imajinasi yang estetikakan mendorong bagi meningkatnya taraf ke jenjang imajinasdi kreatif. Akareatifitas muncul melalui keberanian bertindak inkonsisten dan itu hanya ada apabila imajinasi bekerja secara optimal. Hati Nurani. Hati nurani erat kaitannya dengan etika dimana etika dan hati nurani ini berjalan berdampinagn untuk menjawab persoalan yang tidak berkutat pada sekadar bisa atau tidak bisanya manusia mengembangkan kemampuannya. Perlu diingant bahwa realitas tertinggi adalah realitas ilahiyah sebagai puncak seluruh realitas. Upaya keilmuan adalah upaya yang secara sistematik dilakukan manusia dengan struktur yang tertata,mengoptimalisasikan seluruh kemampuan manusia dan menggunakan metode yang sesuai dengan tahapan realitas tersebut. Sekali lagi ditekankan bahwa kebenaran ilmu tidak dapat dicapai selama manusia membatasi diri pada lingkungan pengalaman langsung yang sempit.Karya para ilmuwan bukan hanya sekadar mengumpulkan fakta, melinkan karya teoritik dan itu tentu saja bermakna konstruktif. Hal itu merupakan sesuatu yang yang dapat menunujukan kemampuan tertinggi manusia dan namun juga sekaligus menunjukkan batas-batas kodrati manusia. Penerapan dari ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan dimensi etis sebagai pertimbangan dabn kadang-kadang kita akan mempunyai pengaruh pada proses selanjutnya. Sebenarnya tugas terpenting dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah menyediakan bantuan agar manusia dapat sungguh-sungguh dapat mencapai pengertian tentang martabat dirinya.Tanggung jawab etis beserta kesadaran etisnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan akan dapat membimbing untuk menentukan dan memutuskan apakah keputusan tindakan manusia yang berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan aturan main. III. PENUTUP Kemanfaatan merupakan faktor penting dalam pertimbangan hidup, perilaku dan keputusan tindakan manusia. Ilmu pengetahuan merupakan upaya manusia yang secara khusus dengan objek tertentu, terstruktur, tersistematis menggunakan seluruh potensi kemanusiaan dan dengan metode tertentu,menyingkap tabir yang menutup realitas. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa hasil-hasil pengolahan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat menimbulkan aspek-aspek negatif. Tetapi kita sebagai manusia yang memilikietika seharusnya dapat memilah-milah mana yang harus digunakan. Pengetahuan tidak hanya sebuah cara untuk mengeksploitasi alam ini, oleh karena itu dalam berpengetahuan harus menggunakan etika. IV. DAFTAR PUSTAKA Achmad Charis Zubair.2002.Dimensi Etik dan Aksetik Ilmu Pengetahuan Manusia.Yogyakarta.Lesfi Ahmad Syadali dan Mudzakir.2004.Filsafat Umum.Bandung:Pustaka Setia Bernard Delfgaauw.1992.Sejarah Singkat Filsafat Barat(terj:Soejono Soemargono).Yogyakarta:Tiara Wacana M. Amin Abdullah.2002.Antara Al-Ghazali dan Kant(Filsafat Etika Islam).Bandung.Mizan Franz Magnis Suseno.1987.Etika Dasar(Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral).Yogyakarta:Kanisius Sri Rumini.1993.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta.UPP IKIP Yogyakarta Rizal Mustansyir dan Misnal Munir.2001.Filsafat Ilmu.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
IMPLEMENTASI PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
ABSTRAK
Belajar dari kekurangan serta kelemahan Perguruan Tinggi Islam maupun Perguruan Tinggi Umum yang selama ini terjadi, dimana di satu pihak lebih terfokus dalam ilmu-ilmu keislaman (Islamic Studies) dengan pendekatan yang cenderung eksklusif. Serta ilmu-ilmu lain yang tidak gayut dan padu di pihak lain, merupakan salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan. Integrasi-interkoneksi yang diangkat oleh M Amin Abdullah merupakan sebuah upaya dalam pembaharuan pemahaman yang selama ini ada di kalangan para tokoh serta cendekiawan muslim yang sering tanpa sadar membuat sebuah legalitas dari Al-Qur’an atas fenomena yang ada. Ismail Raji Al Faruqi salah satu tokoh yang mencetuskan hal tersebut di atas yang kita kenal dengan islamisasi pengetahuan. Namun integrasi-interkoneksi yang diusung oleh M. Amin Abdullah adalah sebuah proses pemahaman keilmuan dari teks ke konteks, yang mencakup Hadlarah Al-Nash, Hadlarah Al-Ilm, dan Hadlarah Al-Falsafah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan landasan pemikiran paradigma integrasi-interkoneksi dalam pemikiran M. Amin Abdullah serta bagaimana paradigma integrasi-interkoneksi dapat digunakan dalam pembelajaran fisika, dengan mengunakan metode deskriptif analitik, nantinya akan mampu menemukan inti dari paradigma integrasi-interkoneksi yang pada akhirnya dapat menemukan suatu terobosan baru proses dalam pembelajaran fisika Hasil dari penelitian ini memberikan suatu strategi baru dalam proses pembelajaran fisika, yaitu dengan strategi pembelajaran individu, kelompok, dan strategi pembelajaran penyampaian-penemuan yang berparadigma integrasi-interkoneksi. Metode pembelajaran pendukung strategi pembelajaran tersebut adalah dengan metode ceramah integrasi-interkoneksi (cermin), Power of Two (POT), Experience and Experiment Program (EEP), Study Group of Integrated-Interconected (SYGI), dan metode Anomalous. Dari beberapa metode tersebut, konsep-konsep fisika yang ada akan lebih dipahami dan lebih bermakna, dan dapat memberikan wawasan yang luas, karena digali dari teks (Al-Qur’an) dan Al-Hadits, serta mengintegrasikan dan mengkoneksikan dengan kajian keilmuan yang lain sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.dan pada giliranya mengantarkan kita menjadi umat yang terbaik (the choosen people), profesional, etis dan sekaligus humanis
Kata kunci: paradigma integrasi-interkoneksi, strategi pembelajaran fisika
Nilai-nilai baik buruk, terpuji dan tercela berlaku kapan dan dimana saja dalam semua aspek kehidupan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Jadi akhlak dalam Islam bukanlah akhlak yang kondisional tetapi mempunyai nilai yang pasti. Dalam persoalan ini, fitrah manusia sebagai makhluk yang berakhlak, berkewajiban menjalankan dan menjaga akhlak yang baik serta menjauhi dan meninggalkan akhlak yang buruk.
Dalam era glabalisasi saat ini, kemerosotan akhlak, etika, dan moral sudah semakin terasa. Fenomena-fenomena sosial memunculkan berbagai anggapan tentang akhlak orang-orang Islam. Oleh karenaitu, kita harus mengevaluasinya yang dimulai dari diri kita sendiri, sejauh mana kita mampu menjalankan akhlak yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Ajaran-ajaran Islam ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Dalam bidang akhlak ini, Islam menjunjung tinggi tolong-menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan. Dari hal itu dapat diketahui bahwa derajat manusia ditentukan oleh ketakwaannya dan ditunjukkan dengan prestasi yang baik dimana prestasi itu diraih dengan mengikuti akhlak yang baik.
Menurut penelitian yang dilakukan Jalaludin Rahmat, Islam ternyata agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar dari pada urusan ibadah. Islam ternyata banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial dari pada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah.
Pentingnya dalam bermuamalah, membuat kita harus membuka diri dan menjalani kehidupan dengan memiliki akhlak yang baik dimana kita nantinya akan bergaul di dalam masyarakat. Oleh karena itu, di dalam makalah ini, sedikit akan dikupas tentang akhlak bermasyarakat (terhadap sesama) dimana lebih ditekankan pada interaksi dengan lawan jenis.
Rumusan masalah
1.Apakah pentingnya akhlak dalam kehidupan manusia ?
2.Bagimana kita harus bergaul dengan orang yang lebih tua, sebaya dan yang lebih muda ?
3.Wujud konkret seperti apa yang dilakukan oleh para remaja yang berakhlak ?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1.Mengetahui bagaimana seharusnya seorang remaja berakhlak kepada oarang tua, teman sebaya, dan yang lebih muda menurt pandangan agama.
2.Mengetahui perilaku remaja yang berakhlak.
Manfaat
1.Kita dapat melakukan perbuatan yang dapat sesuai dengan akhlak yang berlaku.
2.Kita bisa bergaul dengan semua lapisan mayarakat tanpa membedakannya.
Metode
1.Metode Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bermasyarakat, tentunya kita harus mempunyai akhlak yang baik dalam bergaul sehingga nantinya akan tercapai kedamaian, keseimbangan, dan keselarasan di dalam kehidupan. Tentunya kita harus melaksanakan pergaulan menurut norma-norma pergaulan kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara’. Itu semua ada karena manusia sebagai makhluk sosial yang selau hidup dengan dan di dalam masyarakatnya.
Jadi, akhlak terhadap kehidupan masyarakat, pada dasarnya berkisar pada sikap menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan buruk, atau yang lebih dikenal dengan “Amar ma’ruf nahi munkar”. Bila tiap anggota masyarakat menyadari akan pentingnya hal itu, maka setidaknya akan mampu mengekang gejala-gejala yang dapat menimbulkan hal-hal yang buruk dan sebaliknya dapat mendorong setiap usaha yang menghasilkan hal yang baik.
Akhlak dengan orang yang lebih tua
Akhlak kita terhadap orang tua, dimana orang tua kita telah melahirkan dan membesarkan kita sampai menjadi seseorang yang dewasa yang mampu berguna bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Selanjutnya, setelah menghormati orang tua, maka kita juga harus memiliki akhlak maupun adab yang baik terhadap orang-orang yang lebih tua dari kita, karena bagaimanapun juga merekalah yang telah memberikan seluruh pengorbanan baik jiwa maupun harta sehingga sampai saat ini kita masih menikmati hasil perjuangan mereka. Tanpa mereka, kita tidak akan hidup seperti saat ini, dimana terjadi kemajuan di berbagai bidang yang sangat urgen dalam hidup dan kehidupan kita.
Jika sekarang kita menghormati orang yang lebih tua, maka kelak apabila kita telah lanjut usia kita juga akan dihormati demikian sebaliknya.
Rasulullah juga menegaskan bahwa orang yang tidak mengetahui tentang apa kewajiban yang harus dilakukan terhadap orang yang lebih tua, maka orang itu bukanlah termasuk golongan umat Nabi.
Tidaklah ada yang lain yang dapat kita lakukan untuk orang yang lebih tua dari kita kecuali dengan menghormatinya dan meneruskan perjuangan mereka hingga nantinya kita akan hidup dengan lebih baik lagi dari pada sekarang. Dan anggaplah orang yang lebih tua itu sebagai orang tua kita sendiri dan juga kita tidak akan canggung berbuat karena mereka adalah orang tua kita sendiri.
Akhlak dengan sebaya
Apabila kita mendapatkan suatu masalah pasti dibutuhkan solusi yang tepat, dimana solusi itu sedikit banyak akan kita dapatkan dari orang-orang yang sebaya dengan kita, karena orang yang sebaya pastinya baik dari segi kematangan fisik maupun mental memiliki kesamaan yang banyak dengan pribadi kita. Orang yang sebaya dengan kita tentunya akan lebih terbuka dengan kita karena seolah-olah nasib yang dirasakan sama atau seimbang atas dasar pengalaman dan pengetahuan yang dialami dan didapat.
Kita harus sadar bahwa orang yang hidup tanpa bantuan orang lain maka orang itu seolah-olah seperti mayat hidup. Oleh karena itu, dalam setiap kita melakukan suatu perbuatan maka harus mampu berpikir jauh tentang baik dan buruknya tindakan yang kita lakukan tersebut. Dari hal itu dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang mau memikirkan kebutuhan orang lain adalah merupakan akhlak yang sangat mulia dan terpuji,.
Akhlak dengan yang lebih muda
Untuk masalah akhlak kita tidak mengenal dengan siapa kita harus menghormati ataupaun menghargai orang lain. Jangan dianggap bahwa yang lebih muda harus selalu menghormati yang lebih tua tetapi yang muda pun harus kita hormati dan hargai juga. Tentunya kita harus memberikan perhatian yang lebih dan memberikan kasih sayang yang penuh kepada mereka karena tak terelakkan bahwa merekalah (kaum muda) yang nantinya akan meneruskan perjuangan dan diharapkan bahwa mereka akan hidup dalam kehidupan yang lebih baik dari kita.
Yang lebih muda belum tentu lebih rendah dari kita. Jangan dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sangat cepat menembus dunia kaum muda, sehingga kita sebagai generasi tua harus banyak belajar kepada mereka. Kita sebagai generasi yang lebih tua hendaknya memberikan bimbingan agar generasi muda sekarang ini lebih berkualitas yang ditunjukkan dengan prestasi yang baik, dimana prestasi itu diraih dengan mengikuti kaidah yang ada, terutama kaidah yang dianjurkan agama yaitu akhlak yang mulia.
Hal yang perlu diperhatikan adalah kita tidak boleh ujub dan takabur terhadap kaum muda, karena boleh jadi mereka lebih baik dan berilmu dari pada kita. Jadikanlah itu semua menjadi tantangan karena sesungguhnya di atas orang yang berilmu itu ada yang lebih tinggi lagi ilmunya.
Banyak pertanyaan muncul setelah banyak kalangan mengeluhkan mengapa banyak sekali penyimpangan akhlak dan moral yag dilakukan oleh para remaja. Banyak pelanggaran atas kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan sering sekali terjadi tindak kejahatan yang seharusnya itu tidak terjadi. Tentunya kita semua bertanggung jawab, bahkan orang tua di rumah, guru di sekolah dan masyarakat pada umumnya tampak sudah kehilangan akal atas terjadinya krisis akhlak yang terjadi pada remaja.
Akhlak yang mulia sebagaimana dikemukakan banyak pakar bukanlah terjadi dengan sendirinya, akan tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor terutama lingkungan keluarga, pendidikan, dan masyarakat. Pembinaan akhlak terhadap remaja sangat penting sekali untuk dilakukan mengingat secara psikologis usia remaja adalah sedang berada dalam goncangan dan mudah terpengaruh sebagai akibat dari keadaan dirinya yang masih belum memiliki bekal pengetahuan, mental, dan pengalaman yang cukup. Dari situ, para remaja mudah sekali terjerumus dalm perbuatan yang menghancurkan masa depan mereka sendiri, sebagai contoh adalah berkhalwah.
Wujud konkret yang harus dilakukan sebagai suatu tindakan yang berakhlak yang dilakukan remaja. Sebagai contoh adalah mengucapkan dan menjawab salam, dan berjabat tangan.
Mengucapkan dan menjawab salam
Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam apabila bertemu maupun bertamu. Agar rasa kasih sayang dapat selalu terpupuk dengan baik.
Etika yang berkaitan dengan salam ini sangat banyak sekali, antara lain salam yang diucapkan adalah “Assalamu’alaikum” tapi lebih baik dan lebih besar pahalanya bila diucapkan secara lengkap. Salam tidak hanya diucapkan waktu bertemu, tetapi tatkala mau berpisah, dan sebagainya.
Bahwa pria boleh mengucapkan salam kepada wanitajuga sebaliknya. Diriwayatkan Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada kaum wanita, dan juga Ummu Hani’ mengucapkan salam kepada beliau
Salam yang diajarkan oleh Islam adalah salam yang bernilai universal dan tidak terikat apapun dan mempunyai nilai tinggi karena mengandung do’a untuk mendapatkan keselamatan, rahmat, dan berkah Allah SWT.
Berjabat tangan
Untuk menyempurnakan salam yang kita ucapkan, Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk berjabat tangan.
Keikhlasan haruslah tercermin dari cara bersalaman. Disamping itu harus dengan perhatian, keramahan dan muka yang manis. Tatap dan pandangilah orang yang disalami, jangan kita bersalaman memalingkan muka, karena bisa memunculkan anggapanberbeda. Jangan sampai kita bersalaman dengan penuh keterpaksaan dan perasaan berat.
Tapi seorang pria tidak boleh bersalaman dengan wanita yang bukan istri dan bukan pula mahramnya, dan begitu pula sebaliknya.
Memandang
Allah telah menganugerahkan "mata" kepada kita untuk memandang yang baik, yang dapat mendatangkan kemanfaatan bagi kehidupan yang diridhai Allah SWT. Dan Allah menyuruh agar kita "Hendaklahmenahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Disini jelas bahwa seorang laki-laki hendaklah menahan pandangannya kepada perempuan yang bukan muhrimnya demikian sebaliknya.
Berkhalwah
Berkhalwah adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang tidak punya hubungan suami istri dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga.
Syaitan akan mencari peluang dan memanfaatkan kesempatan untuk menjerumuskan manusia. Dalam banyak kasus muda-mudi (bahkan orang tua sekalipun) mudah sekali jatuh kedalam perzinaan bila telah berdua-duaan. Oleh karena itu, kalau tidak akan malu kepada Allah, minimal malu kepada sesama manusia. Jadi larangan berkhalwah merupakan tidakan pencegahan supaya tidak ke lembah dosa.
Dunia pendidikan yang sedang kita geluti sekarang ini sangat berperan sekali dalam meningkatkan akhlak kaum muda. Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan budi pekerti yang mencakup peneneman kualitas moral dan etika. Pendidikan yang sekarang telah ada harus mampu menciptakan keseimbangan antara kecerdasan akhlak dengan kecerdasan intelektual sehingga perjalanan yang seimbang akan membawa keseimbangan yang baik pula dalam kehidupan.
Banyak kalangan masih memperdebatkan apakah perlu pendidikan seks itu diperkenalkan kepada generasi muda. Sebagian kalangan yang tergolong modernis-progressif setuju bahwa pendidikan seks bagi remaja perlu diberikan. Salah satu alasan mereka adalah jika manusia perlu diberikan pendidikan intelektual dengan dasar karena manusia memiliki akal pikiran, maka pendidikan seks pun perlu diberikan karena manusia memiliki potensi biologis. Sementara bagi sebagian kalangan konservatif tradisionalis tidak setuju terhadap pendidikan seks bagi remaja, yang salah satu alasannya adalah bahwa para remaja secara psikologis ditandai oleh keadaan serba ingin tahu, ingin mengalami, ingin merasakan dan seterusnya. Mereka kurang berpikir panjang, sebagai akibat posisi dirinya yang masih bebas, tanpa ikatan apapun, belum ada beban dan sebagainya dan dengan posisi psikologis yang demikian mereka sering tidak berpikir panjang dan kurang memperhatikan akibat dari perbuatan yang dikerjakannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berbicara akhlak memang sangat sulit, karena akhlak dipandang sebagai suatu implementasi nilai-nilai Al-Qur’an. Zakiah Darajat berpendapat jika kita ambil ajaran agama, maka akhlak adalah sanagt penting, bahkan yang tepenting, dimana kejujuran, kebenaran, keadilan, dan pengabdian adalah diantara sifat-sifat yang terpenting dalam agama.Bagaimana kita menyikapi akhlak kaum muda kita sekarang ini, itu tergantung siapa yang memandang dan dari sisi mana dia memandang.
Yang dapat kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas akhlak adalah pendidikan pembentukan akhlak yang baik harus dilakukan dengan kompak dan usaha yang sungguh-sungguh dari semua aspek kehidupan serta mampu menggunakan seluruh kesempatan, berbagai sarana termasuk teknologi modern. Disamping itu kita sebagai calon-calon tenaga pendidik, harus mampu mengintegrasikan antara pendidikan dan pengajaran. Jadi tidak hanya transfer pengetahuan (transfer of knowledge), ketrampilan dan pengalaman yang ditujukan untuk mencerdaskan akal dan memberikan ketrampilan tetapi juga mampu membentuk kepribadian dan pola hidup berdasarkan nilai-nilai yang luhur.
Saran
Sebagai akhir dari makalah ini, maka kita semua barharap bahwa nantinya semua orang akan mempunyai akhlak yang mulia sehingga tercapai kehidupan yang layak, baik di dunia dan di akhirat. Dan ingatlah pesan dari Lukmanul Hakim yang telah tertulis dalam Al-Qur’an sebagai perwujudan akhlak yang mulia.
Group A 11/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Afrika Selatan VS Meksiko 12/06/2010 01.30 WIB Cape Town Uruguay VS Perancis 17/06/2010 01.30 WIB Pretoria Afrika Selatan VS Uruguay 18/06/2010 01.30 WIB Polokwane Perancis VS Meksiko 22/06/2010 21.00 WIB Rustenburg Meksiko VS Uruguay 22/06/2010 21.00 WIB Bloemfontein Perancis VS Afrika Selatan Group B 12/06/2010 18.30 WIB Port Elizabeth Korea Selatan VS Yunani 12/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Argentina VS Nigeria 17/06/2010 18.30 WIB Johannesburg Argentina VS Korea Selatan 17/06/2010 21.00 WIB Bloemfontein Yunani VS Nigeria 23/06/2010 01.30 WIB Durban Nigeria VS Korea Selatan 23/06/2010 01.30 WIB Polokwane Yunani VS Argentina Group C 13/06/2010 01.30 WIB Rustenburg Inggris VS Amerika Serikat 13/06/2010 18.30 WIB Polokwane Aljazair VS Slovenia 18/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Amerika Serikat VS Slovenia 19/06/2010 01.30 WIB Cape Town Inggris VS Aljazair 23/06/2010 21.00 WIB Port Elizabeth Slovenia VS Inggris 23/06/2010 21.00 WIB Pretoria Amerika Serikat VS Aljazair Group D 13/06/2010 21.00 WIB Pretoria Serbia VS Ghana 14/06/2010 01.30 WIB Durban Jerman VS Australia 18/06/2010 18.30 WIB Port Elizabeth Jerman VS Serbia 19/06/2010 21.00 WIB Rustenburg Ghana VS Australia 24/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Ghana VS Jerman 24/06/2010 01.30 WIB Nelspruit Australia VS Serbia Group E 14/06/2010 18.30 WIB Johannesburg Belanda VS Denmark 14/06/2010 21.00 WIB Bloemfontein Jepang VS Kamerun 19/06/2010 18.30 WIB Durban Belanda VS Jepang 20/06/2010 01.30 WIB Pretoria Kamerun VS Denmark 25/06/2010 01.30 WIB Rustenburg Denmark VS Jepang 25/06/2010 01.30 WIB Pretoria Kamerun VS Belanda Group F 15/06/2010 01.30 WIB Cape Town Italia VS Paraguay 15/06/2010 18.30 WIB Rustenburg Selandia Baru VS Slowakia 20/06/2010 18.30 WIB Bloemfontein Slowakia VS Paraguay 20/06/2010 21.00 WIB Nelspruit Italia VS Selandia Baru 24/06/2010 21.00 WIB Johannesburg Slowakia VS Italia 24/06/2010 21.00 WIB Polokwane Paraguay VS Selandia Baru Jadwal Piala Dunia 2010 Group G 15/06/2010 21.00 WIB Port Elizabeth Pantai Gading VS Portugal 16/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Brazil VS Korea Utara 21/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Brazil VS Pantai Gading 21/06/2010 18.30 WIB Cape Town Portugal VS Korea Utara 25/06/2010 21.00 WIB Durban Portugal VS Brazil 25/06/2010 21.00 WIB Nelspruit Korea Utara VS Pantai Gading Group H 16/06/2010 18.30 WIB Nelspruit Honduras VS Chile 16/06/2010 21.00 WIB Durban Spanyol VS Swiss 21/06/2010 21.00 WIB Port Elizabeth Chile VS Swiss 22/06/2010 01.30 WIB Johannesburg Spanyol VS Honduras 26/06/2010 01.30 WIB Pretoria Chile VS Spanyol 26/06/2010 01.30 WIB Bloemfontein Swiss VS Honduras 26/06/2010 21.00 WIB Port Elizabeth I A 1 VS B 2 27/06/2010 01.30 WIB Rustenburg J C 1 VS D 2 27/06/2010 21.00 WIB Bloemfontein K D 1 VS C 2 28/06/2010 01.30 WIB Johannesburg L B 1 VS A 2 28/06/2010 21.00 WIB Durban M E 1 VS F 2 29/07/2010 01.30 WIB Johannesburg N G 1 VS H 2 29/07/2010 21.00 WIB Pretoria O F 1 VS E 2 30/07/2010 01.30 WIB Cape Town P H 1 VS G 2 02/07/2010 21.00 WIB Port Elizabeth Q Pemenang M VS Pemenang N 03/07/2010 01.30 WIB Johannesburg R Pemenang I VS Pemenang J 03/07/2010 21.00 WIB Cape Town S Pemenang K VS Pemenang L 04/07/2010 01.30 WIB Johannesburg T Pemenang O VS Pemenang P 07/07/2010 01.30 WIB Cape Town U Pemenang R VS Pemenang T 08/07/2010 01.30 WIB Durban V Pemenang Q VS Pemenang S 11/07/2010 01.30 WIB Port Elizabeth Kalah U VS Kalah V 12/07/2010 01.30 WIB Johannesburg MENANG U VS MENANG V FINAL www.bicarabola.com Perebutan 3/4 16 BESAR 8 BESAR SEMIFINAL